Ada seorang anak laki-laki berumur kurang lebih 11 tahun (sebut
saja namanya Tom). Suatu hari Tom masuk ke sekolahnya yang baru. Katika ia
berjalan menyusuri jalan sekolah, ia berpapasan dan tidak sengaja menabrak
seorang anak laki-laki (sebut saja namaya Bill). Karna tertabrak oleh Tom,
barang-barang yang dibawa oleh Bill pun jatuh berserakan. Tom meminta maaf pada
Bill dan membantu Bill memungut kembali barang-barang Bill yang sangat banyak.
Namun ketika Tom menolong Bill memunguti barang-barang itu, Tom memperhatikan alangkah
banyaknya barang-barang itu. Ada bola kasti, tape recorder, pemukul kasti,
beberapa buku, dan banyak lagi. Karena melihat banyaknya barang yang ia bawa,
maka Tom memutuskan untuk menolong Bill sampai kerumahnya. Bill tidak meolak
tawaran Tom. Sesampainya di rumah Bill, mereka menonton TV, bermain game dan
bercanda gurau. Disitulah awal persahabatan mereka terbentuk. Mereka menjadi
sahabat karib sejak saat itu. Menjelang
kelulusan, mereka berdua memutuskan untuk masuk ke Sekolah lanjutan yang sama,
dan akhirnya keinginan mereka terwujud. Mereka tetap bersahabat sampai mereka
Wisuda Sarjana.
Pada waktu wisuda, Bill mengajak Tom berjalan-jalan ke
suatu tempat dimana mereka sering bermain disana ketika remaja. Sesampainya di
tempat itu Bill bercerita kepada Tom tentang apa yang dirasakannya selama Ia
bersahabat dengan Tom.
”Tom, sudah belasan tahun kita bersahabat, dan mungkin
ini yang terakhir kali kita akan bersama-sama, karna kita akan berpisah, kau
akan meraih mimpimu dan aku juga ingin meraih mimpiku. Jadi sebelum kita
berpisah, aku ingin menceritakan apa yang kurasakan selama kita bersahabat.
Sewaktu kau menabrak aku dan menolong aku membawakan barang-barangku,
sebenarnya aku ingin mengosongkan Loker ku dari sekolah. Aku tidak mau orang
yang akan memakai Loker itu setelah aku, kerepotan membereskan barang-barangku
yang begitu banyak” kata Bill.
”Memangnya kamu mau kemana pada waktu itu?” tanya Tom
ingin tahu.
”Sebenarnya waktu itu aku sudah mengantongi Obat, waktu
itu aku berencana untuk Bunuh diri” Tegas Bill.
Tom kebingungan dan kaget mendengar kesaksian Bill.
”Kenapa kamu mau bunuh diri?”
”Karena semua orang menghindari aku. Tak ada yang mau
berteman denganku, tak ada yang menghargaiku, tidak orang tuaku, tidak
guru-guruku, tidak teman-teman sekelasku bahkan semua orang di sekelilingku.
Tak ada yang memperdulikan aku. Mungkin kalau aku mati pun, mereka tidak akan
pernah merasa kehilangan aku.” kata Bill menjelaskan dengan berlinang air mata.
”Tetapi seketika semua berubah ketika kau menolongku. Ketika kau menawarkan
diri untuk berkunjung ke rumahku, ketika kau mau tertawa denganku, ketika kau
mau bermain game denganku, dan ketika kau mau menjadi sahabatku” saat itu juga
aku telah membuang obat berbahaya itu jauh-jauh, dan aku berjanji tidak akan
pernah melakukan itu lagi. Tom, Terimakasih atas segalanya yang telah kau
berikan dalam hidupku. Kau seperti malaikat penolong bagiku.” Kata Bill
mengakhiri.
Tom sangat tersentuh mendengar Kesaksian Bill. Dengan
berurai air mata, Tom memeluk sahabatnya itu, dan mereka berjanji akan
bersahabat selamanya.